Miris, Orang Tua di Kota Bekasi Pasung Anak Sendiri yang Berkebutuhan Khusus

Miris, Orang Tua di Kota Bekasi Pasung Anak Sendiri yang Berkebutuhan Khusus

KOTA BEKASI - Miris, orang tua di Kota Bekasi tega memasung anak kandung sendiri berinisial MRIS (15) yang diketahui berkebutuhan khusus di wilayah Jatikramat, Jatiasih. Kekinian MRIS yang diketahui dipasung oleh orang tuanya di Gg Bersama RT 02/08, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi telah dievakuasi oleh kepolisian setelah mendapatkan laporan. Melalui Unit PPA, Polres Metro Bekasi Kota bergerak cepat dengan mengamankan orang tua serta melakukan evakuasi. Evakuasi dilakukan pada Selasa tanggal 19 Juli 2022. "Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat melihat ada seorang anak yang kondisinya kurang baik atau kurang sehat dan kakinya dirantai oleh orangtuanya," ungkap Kombes Pol Hengki Kapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022) Kepada Polisi ungkap Kombes Hengki, orang tuanya MRIS bernisial PS (40) beralibi jika sang anak kerap meresahkan warga sehingga nekat dan tega merantai anaknya. Saat PS, (40) dan AR (41) merupakan ibu tiri dari korban telah diamankan Polres Metro Bekasi Kota untuk dilakukan pemeriksaan. Menurut Kombes Hengki, anak tersebut bukan ditemukan di jalan, tapi berdasarkan informasi dari masyarakat dan ditindaklanjuti oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas dan lurah RT RW setempat. “Dengan kesepakatan dengan orang tua dan sebagainya, bahwa pada hari Kamis 21 Juli ini yang bersangkutan atas nama R, ini berusia 15 tahun akan dibawa atau dititipkan ke panti asuhan,â€ katanya. Kasus yang melibatkan orang tua kandung itu kini masih dalam pendalaman pihak Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota. Korban ditemukan dalam kondisi diduga kurang gizi. Lebih lanjut dikatakan masih terus dilakukan pengembangan dan pemeriksaan oleh sat reskrim karena di sana ada barang bukti yang diamankan seperti rantai dan sebagainya. "Ini untuk mendalami apa motif dan sebagainya akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu,â€ imbuhnya. Saat ini kondisi MRIS secara fisik, terlihat kurang gizi. Tadi jelas Hengki, saat diberi makan langsung dilahap. Langkah berikutnya, korban akan segera dirujuk ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan sebelum dititipkan ke panti asuhan. Didapat keterangan bahwa anak itu dipasung memakai rantai dan gembok yang sudah disita polisi. “Menurut pengakuannya baru, tapi masih kita akan dalami dan akan kita mintakan visum dari rumah sakit,â€ tukasnya. Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kota Bekasi Frans Sondang Sitorus, mengatakan bahwa dilihat dari kondisi fisik, anak itu diduga ditelantarkan oleh orang tuanya. “Sekilas memang dari saya ketemu sama si anak dan berbincang, Memang melihat fisik dan perlu pendalaman lagi, tidak terperhatikan dalam hal makanan dan gizi, untuk secara psikis, sekilas memang berkebutuhan khusus tapi tidak tahu arahnya kemana,â€ ungkapnya. Dikatakan Frans bahwa motif sementara orang tua yang merantai anaknya itu karena anak itu sering menghabiskan makanan orang tuanya dan dikhawatirkan memakan makanan tetangga, didapatkan keterangan bahwa anak itu sendiri yang meminta diikat. “Pernyataan itu atau jawaban yang dikatakan sebagai alasan mengikat sang anak tidak mungkin sebenarnya,â€ pungkasnya. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki didampingi Wakapolres AKBP Rama Samtama Putra, perwakilan Dinas Sosial Kota Bekasi yang diwakili staf pelaksana, Diar Airin Mahendrawati dan Tri Hastomo Akbar, KPAD Kota Bekasi serta LPAI Kota Bekasi, melakukan dialog humanis dengan orang tua anak korban pasung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: